Welcome....

Selamat datang teman-teman. Saya Paulus yang biasa dipanggil PaO. Saya rindu sekali untuk membuat artikel. Disinilah saya menuangkan semua hasil pemikiran. Saya beri judul pada Blog ini, Reflection Results. Ini semua hasil pemikiran, ide, refleksi dari saya sendiri. Apabila ada kata-kata atau kalimat dari orang lain, saya berikan footnote atau resensi tulisan. Saya yakin anda mendapat pelajaran yang baik pada saat anda membacanya. Bila teman-teman sedang ada waktu, boleh sekalian dikasih komentarnya dalam setiap artikel yang dibaca. Bila ada yang tidak setuju juga tidak masalah :D all praise to Jesus! praise for ever!!

Selamat Membaca. Tuhan Yesus Kristus Memberkati.

Penulis : Pdp. Paulus Igunata Sutedjo, M.Th.

Labels

Wednesday, July 24, 2013

Perubahan Karena Kepedulian - Galatia 6:1-2

Nani adalah seorang remaja. Sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama, ia datang ke gereja bersama dengan temannya. Apabila temannya tidak hadir, maka Nani tidak hadir juga, dikarenakan Nani merasa tidak punya teman lain di gereja tersebut. Seiring waktu berjalan, semangat Nani turun dalam mengikuti ibadah Komisi Remaja. Akhirnya Nani tidak kunjung datang untuk beribadah. Hal ini berlangsung, kira-kira selama satu tahun. Pada saat itu, saya masih sebagai ketua remaja, belum menjadi pembina. Setelah menjadi pembina, saya berinisiatif membuat komunikasi dengan remaja setempat, yaitu dengan cara konseling pribadi. Kemudian setelah beberapa kali dihubungi dan dibesuk, Nani akhirnya kembali datang. Setelah itu, saya berusaha mendekatinya untuk konseling dan mencoba sebagai teman untuk mendengar keluh kesahnya. 

Puji Tuhan, saya melihat perubahan drastis terhadap Nani dalam hal keintimannya dengan Tuhan. Sebelumnya, Nani adalah remaja yang tidak bisa menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan, walaupun datang ke gereja, karena Nani mempunyai latar belakang keluarga yang memeluk agama lain. Bagi Nani perbuatan Yesus dan Alkitab sangat tidak masuk diakal, sehingga dia menjadi kurang percaya kepada Yesus Kristus. Tetapi dengan berjalannya waktu, Nani yang sudah mulai rajin kembali datang ke ibadah remaja, saat itu sudah duduk di bangku sekolah menengah atas, dengan sedikit demi sedikit, dia mulai memahami siapa itu Yesus Kristus. Pada akhirnya, Nani menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru Selamatnya secara pribadi. Hal ini hanya karena karya Roh Kudus yang bekerja dalam diri Nani. Saya dan rekan-rekan sepelayanan hanya menjadi alat Tuhan Yesus Kristus untuk menjadi konselor bagi Nani.

Perhatian atau kepedulian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, selain sandang, pangan, dan papan. Sebagai makhluk sosial, orang akan merasa tidak bahagia bila ia tidak pernah dipedulikan oleh orang lain. Begitu sebaliknya, orang akan merasa bahagia bila banyak orang menaruh perhatian kepadanya. Sebagai seorang remaja, Nani membutuhkan seseorang untuk memimpinnya ke jalan yang benar, karena kerohanian Nani semakin lama semakin pudar. Kepedulian terhadap seseorang sangat penting dalam kehidupan. Apabila Nani tidak dipedulikan oleh teman-teman gerejanya, maka ada kemungkinan Nani belum menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. 

Jadi kepedulian terhadap seseorang itu sangat penting, terutama bagi mereka yang kehilangan arah, ditinggalkan dan dikucilkan karena dosa. Karena kepedulian dari teman-teman gerejanya, Nani mengalami perubahan drastis dalam hidupnya. Yang selama ini ia selalu berpikir memakai logika tentang Alkitab dan Yesus, sekarang Nani dapat menerima itu semua dengan iman. Tentu perubahan yang terjadi dalam diri Nani karena karya Roh Kudus dan kepedulian orang sekitar. 


Salah satu bentuk mengasihi sesama adalah kepedulian, 
salah satu bentuk menyakiti sesama adalah kecuekan.

Monday, July 22, 2013

Minim Pengetahuan - 1 Korintus 12:8b

Oneal adalah seorang remaja yang lahir dalam keluarga Kristen, baginya bisa naik kelas saja adalah hal yang sangat luar biasa. Pada saat ia lulus dari Sekolah Menengah Pertama, ia tidak bisa melanjutkan di sekolah impiannya. Banyak orang yang bilang Oneal bodoh, karena jarang sekali mendapatkan nilai yang baik. Teman-teman sekitarnya juga meragukan kemampuan inteleknya. Oneal sendiri menyadari hal tersebut. Pada saat lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan, ia berencana masuk dalam Sekolah Tinggi Teologi. Namun sayang, Oneal tidak diterima oleh STT, bahkan sampai dua tempat. Oneal semakin yakin, bahwa dirinya sangat bodoh, sampai STT pun tidak mau menerima dirinya. Sampai akhirnya dia bekerja dan sambil kuliah sekuler yang umur kuliahnya hanya sampai setahun, sehingga ia hanya fokus bekerja saja dengan penghasilan yang sangat minim. 

Banyak orang yang memberinya semangat untuk mencoba kuliah lagi. Empat tahun setelah ia ditolak dua STT, semangatnya pun timbul kembali. Itu juga karena Roh Kudus, yang terus menegur dan mengajarnya. Oneal akhirnya kuliah di STT sampai menjadi sarjana sembari bekerja. Dan sekarang, ia melanjutkan kuliahnya untuk mengambil Magister Teologi, tetap sembari bekerja. Perubahan hidupnya sangat luar biasa, dia terus belajar dengan semangat. Bahkan ia sudah dilantik sebagai Pendeta Pembantu dalam suatu gereja. Banyak orang yang mengaku diberkati oleh pelayanannya dalam khotbahnya, pengajarannya dan tulisannya. Anak remaja yang tadinya tidak fasih dalam berkata-kata serta minim pengetahuan, akhirnya menjadi berkat bagi anak remaja, bahkan sampai orang tua yang sudah lanjut usianya. Orang-orang pintar yang tadinya memandang sebelah mata terhadap Oneal, terkejut karena kecakapannya dalam berkhotbah, mengajar dan menulis. Oneal menjadi alat kemuliaan Tuhan Yesus Kristus.
        
Salah satu karunia Roh adalah berkata-kata dengan pengetahuan. Tentunya karunia ini akan terus berkembang selama kita juga mau berusaha untuk menambah pengetahuan kepada diri kita sendiri. Percuma saja bila kita hanya mendapatkannya, namun tidak mengembangkannya. Oneal sebenarnya memiliki karunia ini, tetapi pada saat usianya yang masih remaja, ia belum mengetahuinya. Bahkan ia mengklaim dirinya bodoh! Tetapi seiring waktu berjalan, walaupun harus menunggu waktu yang lama, akhirnya Oneal menyadari karunianya, sehingga ia mengembangkannya dan pelayanannya menjadi berkat bagi banyak orang.

Pengetahuan seseorang akan terus bertambah selama ia mau merendahkan dirinya untuk tetap mau belajar. Tuhan akan memakai siapa saja untuk menjadi alat kemuliaanNya. Mungkin kita merasa bodoh karena minim pengetahuan, percayalah kita tetap bodoh selamanya bila kita tidak mau berusaha untuk menimba ilmu pengetahuan. Belajar tidak selalu dalam lingkup akademis. Kita dapat belajar dalam setiap kehidupan sehari-hari. Belajarlah! Suatu saat nanti, orang membutuhkan pengetahuan kita. 


Banyak belajar, banyak pengetahuan, dapat memberi solusi.
Tidak belajar, tidak berpengetahuan, jadi tidak percaya diri.

Friday, July 19, 2013

Suaranya atau NamaNya ? - Kisah Para Rasul 16:16-18


Dudung adalah seorang pelayan Tuhan yang aktif dalam sebuah gereja. Ayahnya seorang penginjil. Suatu ketika, Dudung diajak oleh ayahnya untuk melayani orang yang kerasukan Setan, karena ia dipanggil oleh salah satu jemaat yang sering dilayaninya. Ibu dari jemaat ini kerasukan Setan. Ibu itu bernama Luna. Sampai di rumah Ibu Luna, Dudung memerhatikan ada orang yang sedang mendoakan Ibu Luna. Orang itu bernama Jodi dengan berpakaian serba putih. Terlihat mulutnya komat-kamit mengucapkan suatu mantra. Ternyata Jodi adalah saudara dari Ibu Luna yang belum percaya kepada Tuhan Yesus. Ayah Dudung menunggu dengan sabar karena tidak ingin mengganggu Jodi yang sedang berusaha mengusir setan dari tubuh Ibu Luna. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Jodi minta tolong ayah Dudung untuk mengusir Setan, karena tampaknya Jodi tidak berhasil mengusir Setan itu. 

Ayah Dudung mendekati Ibu Luna yang raut mukanya tidak bersahabat. Tiba-tiba Ibu Luna yang sedang kerasukan, tangannya menunjuk ke arah ayah Dudung sambil berkata, "Heh!! pendeta ya!?" Dengan sikap tenang dan mata terbuka, ayah Dudung tetap mendekatinya lalu menumpangkan tangannya dan mulai berdoa, dengan diiringi pujian "Ada kuasa dalam namaNya". Pujian itu dinyanyikan oleh Dudung bersama keluarga dari Ibu Luna yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus. Dengan lembut dan tenang ayah Dudung berdoa, "Dalam nama Tuhan Yesus, keluar kau Setan." Tidak lama setelah itu, Setan yang merasuki tubuh Ibu Luna langsung keluar dan setelah kejadian itu, Ibu Luna langsung sadar. Dia tidak tahu apa yang terjadi. Jodi berkata kepada ayah Dudung, "Ilmu kamu hebat!" "Bukan saya yang hebat, tapi Tuhan Yesus yang hebat!" Kata ayah Dudung. 

Melihat dari cerita di atas kita dapat belajar beberapa hal: Pertama, dalam menghadapi orang yang kerasukan Setan, jangan memejamkan mata. Karena bila orang yang kerasukan mengamuk tiba-tiba, kita akan kena pukulannya. Jadi kita dapat berdoa sambil membuka mata dan dengan sikap hati yang tenang. Kedua, bila kita melihat ada orang yang sudah mendoakannya terlebih dahulu, jauh lebih baik kita menunggunya dengan sabar dan tetap berdoa dalam hati, sekalipun orang yang berdoa itu belum percaya kepada Tuhan Yesus. Karena seperti kasus diatas, ternyata Jodi adalah saudara dari Ibu Luna, jadi kita harus tetap menghormati keluarganya. Yang terakhir dan yang terutama adalah, selalu ingat bahwa yang terpenting kuasa nama Tuhan Yesus Kristus yang mampu mengusir Setan. 

Karena kebiasaan orang percaya dalam mengusir Setan adalah dengan mengencangkan suaranya. Seakan-akan semakin kencang dan lantangnya suara kita, Setan akan semakin takut dari kita. Padahal yang mempunyai kuasa adalah nama Tuhan Yesus Kristus, bukan kita, nama kita ataupun suara kita. Bila kita berhasil, jangan pernah menepuk dada seakan-akan itu semua karena kita. Ingatlah, kuasa itu dari Tuhan dan untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus.


Setan diusir bukan dengan kencangnya suara kita, 
tetapi Setan diusir dengan nama Tuhan Yesus Kristus.

Thursday, July 18, 2013

Hidup Bijaksana - Matius 7:24-27


Di Israel sering terjadi kemarau, karena itulah mereka memilih tinggal dekat mata air untuk bercocok tanam, yaitu dekat dengan sungai. Mereka membangun pondok di sana untuk bekerja. Apabila hujan lebat, sungai akan meluap dan menyeret pondok yang dibangun di atas pasir. Pondok yang dimaksud di sini adalah rumah dalam perumpamaan dua macam dasar. Orang yang mendirikan rumahnya di atas pasir dikatakan orang yang bodoh, sedangkan orang yang mendirikan rumahnya diatas batu dikatakan orang yang bijaksana. Bodoh dan bijaksana berbicara tentang bagaimana kita mengambil keputusan untuk kehidupan kita sendiri. Dari ayat yang sudah dibaca, kita dapat belajar tentang bagaimana kita harus hidup lebih bijaksana.

Orang yang bijaksana mendengar dan melakukan firman Tuhan. 
Sebagai anak Tuhan, tentu kita sering mendengarkan firman Tuhan dalam setiap ibadah yang kita ikuti, bahkan ada beberapa orang yang aktif ikut dalam kegiatan gereja, sehingga sering juga mendengarkan firman Tuhan. Tetapi sebenarnya, seberapa sering kita mendengar firman Tuhan, tidak akan menentukan hidup kita lebih bijaksana, karena yang menentukan kehidupan kita lebih bijaksana adalah pada saat kita mau mendengarkan firman Tuhan, serta juga melakukan firman Tuhan tersebut dalam setiap kehidupan kita. 

Orang yang bijaksana membangun di atas pondasi yang kokoh. 
Dari ayat yang sudah kita baca, rumah itu tidak rubuh karena didirikan di atas batu. Kita juga harus membangun kehidupan kita di atas pondasi yang kokoh, yaitu firman Tuhan, dan kita bisa menjalin hubungan dengan Bapa di Sorga. Pada saat Sadrakh, Mesakh dan Abednego disuruh menyembah patung oleh Raja Nebukadnezar, mereka berani menolaknya dengan berkata, "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini..." Mereka berani, karena mereka mempunyai pondasi yang kokoh. Mereka mengenal TUHAN dengan baik. Berarti mereka menjalin hubungan yang erat dengan TUHAN. 

Orang yang bijaksana merencanakan hidupnya. 
Dari ayat yang sudah dibaca, juga diceritakan bagaimana orang yang bodoh mendirikan rumahnya di atas pasir. Orang seperti ini tidak mempunyai perencanaan hidup yang baik, karena dia tidak berpikir jauh ke depan apabila mendirikan rumah di atas pasir. Orang yang bijaksana tentu akan memikirkan apa yang terjadi lima tahun kemudian apabila melakukan suatu hal. Contohnya, orang yang suka merokok, sepuluh tahun ke depan, pasti paru-parunya sudah tidak baik. Jadi, sebenarnya masa depan dapat diprediksi dengan melihat apa yang kita lakukan sekarang. Untuk itulah dibutuhkan perencanaan yang matang.

Kebijaksanaan seseorang terlihat pada saat ia mendengar dan melakukan firman Tuhan, membangun di atas pondasi yang kokoh dan juga merencanakan kehidupannya ke depan, sehingga kita dapat memuliakan nama Tuhan Yesus lewat hidup kita, yang bijaksana.


Seseorang dapat dikatakan bijaksana pada saat 
dia mengambil keputusan bijak dalam hidupnya.

Saturday, July 13, 2013

Definisi Sukses



Saya bingung, kenapa masih banyak orang yang kalau ditanya, "apakah anda sudah sukses?", lalu menjawab, "belum, saya belum bisa dibilang sukses". Padahal sukses itu sederhana sekali!

Mungkin, masih banyak yang beranggapan, bahwa sukses itu pada saat kita sudah punya mobil, motor, kerjaan yang mapan, penghasilan yang lebih dari cukup, keluarga yang bahagia, Jumlah tabungan yang menunjang masa depan. Apakah harus seperti itu, baru bisa dibilang sukses? Tentu tidak!

Sukses dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya adalah berhasil. Bila saya jabarkan, sukses itu berarti sesuatu yang kita inginkan, sudah tercapai. see... Sederhana bukan?

Setiap orang dilahirkan untuk menjadi orang sukses, hanya tinggal keputusan di tangan kita. Apakah kita mau sukses atau tidak. Kita bisa sampai ke dunia harus melewati kompetisi yang luar biasa bukan? Kita harus bersaing dengan jutaan sel sperma lainnya. Berarti kita sudah sukses untuk lahir ke dunia.

Sukses seorang anak berumur satu tahun, pada saat dia bisa berjalan.
Sukses seorang anak TK, pada saat ia berhasil masuk SD.
Sukses seorang anak SD, pada saat ia berhasil masuk SMP.
Sukses seorang anak SMP, pada saat ia berhasil masuk SMA.
Sukses seorang anak SMA, pada saat ia berhasil lulus dan punya tujuan selanjutnya.
Sukses seorang dokter, pada saat ia berhasil menyembuhkan penyakit pasiennya.
Sukses seorang polisi, pada saat ia berhasil menjaga dan melindungi warga setempat.
Sukses seorang penginjil, pada saat ia berhasil memenangkan banyak jiwa.
Sukses seorang penulis, pada saat karyanya berguna bagi orang lain.
Sukses seorang pilot, pada saat ia berhasil melandaskan pesawat dengan selamat.
Sukses seorang guru, pada saat ia berhasil membuat anak-anaknya mengerti.
Sukses menurut Anda? Hanya Anda sendiri yang dapat menjawabnya!

Orang Sukses itu tahu, bahwa dirinya adalah orang sukses. Jangan ragu lagi untuk mengatakan "Saya adalah orang sukses". Karena, sukses itu sederhana, sesederhana Anda dan saya. Itulah sukses menurut saya!




"Success is simple, as simple as me."

Tuesday, July 9, 2013

antara Bercanda dengan Bullying - Amsal 15:4

Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati. 

Aaron Dugmore, adalah seorang bocah berusia sembilan tahun yang ditemukan tewas tergantung di kamar tidurnya, di Birmingham, Inggris. Ibunya, Kelly-Marie Dugmore mengatakan beberapa hari sebelum kematian putranya, Aaron pernah mengadu, kalau dia selalu menjadi bahan ejekan dan pelecehan oleh sekelompok anak-anak Asia di sekolahnya, karena warna kulitnya yang putih. Ia mengalami bullying.  Bully itu sendiri artinya adalah penggertak, biasanya dilakukan terhadap orang yang lemah. "Aaron terlihat terakhir kali di sekolah bersama teman-temannya, dan dia diejek dan ditertawakan karena warna kulitnya yang putih. Hal ini membuat saya sangat kesal!" Kata ibunya. Kemudian, Aaron ditemukan tergantung oleh ibunya, di distrik Erdington, Birmingham sekitar pukul enam sore pada tanggal 11 Februari 2013 yang lalu. Aaron merupakan murid baru dan bersekolah di Erdington Hall Primary School, yang 75% siswanya berasal dari latar belakang etnis minoritas. Inspektur detektif kepolisian West Mindland, David Wallbank mengkonfirmasi bahwa adanya dugaan kuat, bahwa Aaron mengalami bullying terus-menerus sampai ia meninggal. 

Hasil studi yang dilakukan National Youth Violence Prevention Resource Center Sanders menunjukkan bahwa bullying dapat membuat seorang anak merasa cemas dan ketakutan, sehingga memengaruhi konsentrasi belajar di sekolah dan menuntun mereka untuk menghindari sekolah. Bila hal ini terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama, dapat memengaruhi penghargaan diri seorang siswa, meningkatkan isolasi sosial, memunculkan perilaku menarik diri, menjadikan anak yang rentan terhadap stres dan depresi, serta rasa tidak aman. Dalam kasus yang lebih ekstrim, bullying juga dapat mengakibatkan remaja berbuat nekat, bahkan bisa membunuh atau melakukan bunuh diri. Terkadang, tanpa disadari dan disengaja, kita pernah melakukan bullying atau ejekan melalui candaan terhadap orang lain. Namun pernahkah kita berpikir bagaimana dampaknya bagi orang tersebut? Perilaku ini dapat berdampak terhadap fisik maupun psikis pada korban. Dampak fisik seperti sakit kepala, sakit dada, cedera pada tubuh, bahkan sampai menimbulkan kematian. Sedangkan dampak psikis seperti rendah diri, sulit berkonsentrasi, sehingga berpengaruh pada penurunan nilai akademis, trauma, sulit bersosialisasi, hingga depresi.

Hal ini seharusnya membuat kita sadar, bahwa dalam bercanda pun harus ada aturannya. Jangan sampai candaan kita menyakiti hati orang lain. Apabila kita sudah menyakiti hati orang lain, dengan candaan kita, berarti kita sudah melakukan perilaku bullying terhadap orang tersebut. Manusia dapat merasa dihargai dan disanjung hanya dengan kata-kata yang indah dan manis. Tetapi manusia juga dapat merasa tidak dihargai, hanya dengan kata-kata yang merendahkan dan melecehkan seseorang. Berhati-hatilah dalam bercanda!


Bercanda yang menyakiti hati, 
sama dengan membunuh perasaan seseorang.