Welcome....

Selamat datang teman-teman. Saya Paulus yang biasa dipanggil PaO. Saya rindu sekali untuk membuat artikel. Disinilah saya menuangkan semua hasil pemikiran. Saya beri judul pada Blog ini, Reflection Results. Ini semua hasil pemikiran, ide, refleksi dari saya sendiri. Apabila ada kata-kata atau kalimat dari orang lain, saya berikan footnote atau resensi tulisan. Saya yakin anda mendapat pelajaran yang baik pada saat anda membacanya. Bila teman-teman sedang ada waktu, boleh sekalian dikasih komentarnya dalam setiap artikel yang dibaca. Bila ada yang tidak setuju juga tidak masalah :D all praise to Jesus! praise for ever!!

Selamat Membaca. Tuhan Yesus Kristus Memberkati.

Penulis : Pdp. Paulus Igunata Sutedjo, M.Th.

Labels

Saturday, February 21, 2015

Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya

Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya adalah mitos yang masih sering didengungkan. Saat buah itu jatuh, memang tidak jauh dari pohonnya. Tapi saat buah itu masuk ke dalam tanah, lalu bibitnya bertumbuh menjadi tunas yang baru, dan tunas itu menjadi pohon dewasa yang baru. Maka Pohon yang baru itu jelas berbeda dengan pohon asalnya.

Orang tua kita mungkin adalah seorang perampok, pelacur, atau pemakai obat-obatan terlarang. Namun bukan berarti kita pasti menjadi perampok, pelacur, atau pemakai obat-obatan terlarang!

Kelahiran itu bicara tentang PREDESTINASI, sedangkan menjadi tunas yang baru yang benar-benar berbeda dari asalnya adalah bicara tentang FREEWILL.

Jika kita tetap memilih menjadi seorang perampok, itu berarti kita membiarkan diri untuk TETAP BERGAUL dengan perampok. Kita tetap menjalin relasi yang erat dengan para perampok. 

Jadi ada perbedaan besar antara BIBIT dan RELASI. Mungkin kita bibit yang berasal dari seorang perampok, tetapi jika kita menjalin relasi dengan orang jujur, maka bibit itu bertumbuh menjadi satu pribadi yang baru, yang benar-benar berbeda dari asalnya!

So, stop judging someone just because he comes from the seeds of evil!


1Kor. 15:33, Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. 

Jelas sekali ayat ini mengatakan, bahwa yang merusak segala sesuatu yang baik dari kita adalah PERGAULAN atau RELASI yang buruk, bukan BIBIT yang buruk! Untuk itu, mari menjalin RELASI dengan orang yang baik & benar, supaya kita bertumbuh menjadi  pribadi yang baik & benar. 

Jbu