Welcome....

Selamat datang teman-teman. Saya Paulus yang biasa dipanggil PaO. Saya rindu sekali untuk membuat artikel. Disinilah saya menuangkan semua hasil pemikiran. Saya beri judul pada Blog ini, Reflection Results. Ini semua hasil pemikiran, ide, refleksi dari saya sendiri. Apabila ada kata-kata atau kalimat dari orang lain, saya berikan footnote atau resensi tulisan. Saya yakin anda mendapat pelajaran yang baik pada saat anda membacanya. Bila teman-teman sedang ada waktu, boleh sekalian dikasih komentarnya dalam setiap artikel yang dibaca. Bila ada yang tidak setuju juga tidak masalah :D all praise to Jesus! praise for ever!!

Selamat Membaca. Tuhan Yesus Kristus Memberkati.

Penulis : Pdp. Paulus Igunata Sutedjo, M.Th.

Labels

Wednesday, July 29, 2015

Tukang Bubur Peduli Sesama - Matius 8:5-6


Mungkin Anda masih ingat dengan sinetron yang berjudul, "Tukang Bubur Naik Haji", yang bercerita tentang seorang tukang bubur yang berhati mulia, karena ia gemar membantu orang lain. Berkat ketulusan hatinya, akhirnya tukang bubur tersebut dapat naik haji dan memperbesar usaha buburnya. Ternyata, sosok yang memiliki kepribadian seperti itu, hadir dalam dunia nyata! Tukang bubur ini bernama Pak Soleh. Saat banjir melanda awal tahun 2014, Pak Soleh menggratiskan dagangan bubur ayamnya untuk para korban banjir di Perumahan Ciledug Indah 1 dan 2. Semua warga yang berada di tempat itu, yang sebagian besar adalah korban banjir boleh menyantap bubur ayamnya secara gratis, tanpa membayar sepeser pun! Kejadian ini tercatat tanggal 19 Januari 2014. Memang sejak dari rumah sebelum ia berangkat berdagang, Pak Soleh sudah berniat untuk menggratiskan dagangan buburnya. "Saya tidak bisa bantu tenaga dan pakaian bekas, cuma bubur ini yang bisa saya berikan kepada para warga Ciledug Indah 1 dan 2," tutur Pak Soleh. Total seluruh bubur yang Pak Soleh gratiskan hari itu berjumlah sekitar 100 mangkuk. Hal yang menarik dari Pak Soleh adalah, ia melakukan hal tersebut dengan penuh sukacita. Yang terpenting bagi dia adalah bisa bantu warga Ciledug Indah 1 dan 2, sehingga membuat mereka semua senang.  

Pak Soleh bukan orang kaya, ia hanya tukang bubur ayam, yang peduli terhadap sesamanya. Ia tahu bahwa langganannya sedang mengalami bencana alam, untuk itu ia membantu sesuai dengan kemampuannya sendiri. Terkadang kita lupa saling berbagi atau saling menolong terhadap sesama, karena kita merasa tidak mampu untuk menolong orang lain. Padahal kita dapat menolong sesama lewat hal-hal yang kecil, sesuai dengan kesanggupan kita sendiri. Sama seperti seorang perwira dari Kapernaum, yang memohon kepada Yesus untuk menyembuhkan salah seorang hambanya yang sedang sakit lumpuh. Hamba itu sangat menderita, sehingga hal ini membuat perwira dari Kapernaum melupakan statusnya sebagai seorang pemimpin dan berusaha untuk menolong hambanya, yang notabene adalah bawahannya. Kepeduliannya terhadap sesama melupakan derajatnya sebagai seorang pemimpin. Kasih kepedulian perwira itu tidak membedakan derajat seorang manusia.

Saat kita berinteraksi dengan seseorang, kita harus menyadari bahwa orang itu adalah ciptaan Tuhan dan sadar, bahwa Tuhan mengasihi orang itu. Tidak ada orang yang sedemikian menyebalkan sehingga Tuhan tidak mengasihi dia lagi. Untuk itu sudah seharusnya kita peduli terhadap seluruh sesama kita. Bukan hanya kepada yang baik kepada kita saja, namun kepada semua orang, bahkan mungkin kepada orang yang benci kepada kita. Lawan dari kepedulian adalah cuek. Cuek adalah sikap masa bodoh atau tidak acuh. Berhentilah bersikap cuek dan mulailah peduli terhadap sesama, serta bantu sesama sesuai dengan kesanggupan kita.

Sikap kita terhadap orang lain adalah 
cerminan dari sikap kita terhadap Tuhan.

Thursday, July 23, 2015

INI DAMPAK MEREKA, MANA DAMPAKMU?


MINION
Belum lama seorang teman mengingatkan kepada saya, bahwa film-film seperti Minion yang tersebar isu-isu illuminatinya di berbagai macam media sosial adalah sebuah warning kepada kita semua sebagai orang percaya. Saya pikir itu betul! Terlepas apakah benar Minion itu adalah salah satu hasil gerakan illuminati atau tidak. Terlebih lagi studio pembuat film itu adalah illumination entertainment. Menurut saya tidak semua yang MATA SATU harus dikaitkan dengan gerakan illuminati, karena kalau seperti itu tokoh Nick Fury dalam Avengers pun termasuk dong? Lalu kalau salah satu mata saya lagi sakit dan saat itu sedang ada jadwal khotbah, jangan-jangan saya dibilang pengikut gerakan illuminati juga? Karena salah satu mata saya harus ditutup saat sedang berkhotbah. 

Jadi, bagaimana sikap kita? Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, bahwa teman saya mengatakan itu adalah sebuah warning untuk kita semua! Sekali lagi, terlepas apakah benar gerakan illuminati itu sudah masuk dunia hiburan atau tidak. Tapi yang pasti iblis, setan, antikris, illuminati, atau apalah namanya itu, sudah memberi dampak yang besar dalam kehidupan manusia generasi sekarang ini. Salah satunya yang lagi hot adalah dilegalkannya pernikahan sesama jenis di Amerika Serikat.

PERNIKAHAN SESAMA JENIS
Saya bukan orang munafik, saya memang hamba Tuhan tetapi saya juga manusia berdosa, karena selama manusia masih menginjak di bumi ini, selama itu juga manusia berpotensi untuk berbuat dosa. Tinggal bagaimana kitanya saja yang harus pintar menjaga kekudusan hidup supaya tidak tercemar oleh hal-hal yang tidak berkenan di mata Tuhan. Jadi masalah pernikahan sesama jenis, jelas saya tidak setuju akan hal itu. Saya rasa Rasul Paulus sudah jelas menegaskan dalam kitab yang ditulisnya tentang bagaimana pemburit tidak termasuk dalam bagian Kerajaan Tuhan (1Kor. 6:9). Lagipula The Original Plan Tuhan adalah hanya Adam dan Hawa (Kej. 1:27), tidak ada orang ketiga saat itu, jadi maksud Tuhan tentang dua menjadi satu daging itu adalah tentang lawan jenis bukan sesama jenis! (Kej. 2:23-25).

Dengan tegas dan lugas saya berani katakan bahwa pernikahan sesama jenis memang perbuatan yang tidak berkenan di mata Tuhan dan dapat dikategorikan perbuatan dosa. Namun harus diingat, kita pun juga sama berdosanya dengan mereka, hanya saja mereka berdosa dalam hal itu, sedangkan kita mungkin dalam hal yang lain seperti suka bermain judi, ngomongin orang di gereja, menentang setiap pemimpin di dunia rohani ataupun di dunia sekuler, nonton video porno, dll. Jadi sebelum mengurus orang lain ada baiknya kita mengurus diri sendiri terlebih dahulu, banyak hal yang harus kita benahi dalam kehidupan kita sendiri seperti menjaga kekudusan dan menularkan kekudusan kepada orang-orang di sekitar kita. 

MENULARKAN KEKUDUSAN
Pertanyaannya adalah, sudahkah kita menularkan kekudusan sebagai orang percaya? Jangan-jangan dampak dari si iblis saja yang beredar di generasi sekarang ini. Menurut saya, sekalipun orang-orang Kristen masih banyak kekurangannya tetapi paling tidak sudah memberi dampak yang besar untuk dunia ini dengan cara menularkan kekudusan seperti yang Tuhan ajarkan dalam firman-Nya.

Dalam pemerintahan. Sudah banyak bukan orang-orang Kristen yang taat kepada Tuhan duduk di bangku pemerintahan? Paling tidak di Jakarta ada Ahok yang setia kepada Tuhan Yesus Kristus. Tergantung kita nih sebagai warganya, mau tidak menularkan kekudusan supaya Indonesia bisa mengalami pemulihan? Jangan-jangan kita yang selama ini berdoa supaya ada perubahan terjadi di Indonesia, tetapi kita juga yang selalu menyogok aparat pemerintahan, melanggar aturan lalu-lintas, membuang sampah sembarangan, mengambil jalan pintas, dll. Bagaimana mau berubah jika warganya yang dikategorikan orang Kristen tidak taat pada pemerintahan?

Dalam dunia hiburan. Orang-orang Kristen di Indonesia yang berkecimpung dalam dunia hiburan setahu saya sudah membentuk persekutuan atau biasa kita sering dengar dengan kata "komsel". Saat pertama kali saya main periscope (media sosial kekinian setahu saya), saya menonton akun milik Regina Indonesian Idol. Saat itu Regina sedang ikut persekutuan tersebut bersama teman-teman lainnya seperti Yosi Project Pop (sang empunya rumah), dll. Saya tidak terlau tahu dengan artis yang lainnya. Tetapi paling tidak mereka sudah memberi dampak dalam dunia hiburan dengan mementingkan komunitas tubuh Kristus.

Dalam perfilman. Artisnya sih banyak orang percaya, hanya saja filmnya di Indonesia ini masih jarang banget yang berbau Kristen atau paling tidak memiliki nilai-nilai kristiani. Tetapi kalau kalian masih ingat, produser film LANGIT BIRU yang dirilis pada 17 November 2011, salah satunya adalah istri hamba Tuhan yang bernama Hanna Carol, istri dari Ps. Jose Carol. Film ini punya nilai-nilai kristiani, dan dapat diterima oleh semua agama karena pesannya mudah diterima, yaitu STOP BULLYING! Film seperti inilah yang akan menjadi garam di tengah dunia dan pastinya akan memberi dampak yang luar biasa jika banyak orang Kristen yang konsisten membuat film seperti ini. 

Di luar negeri ada film FACING THE GIANTS, saya rasa di kalangan orang Kristen sudah tidak asing lagi film ini, tetapi jika kalian mengetahui salah satu aktor di film itu yang bernama Alex Kendrick, pasti kalian tercengang karena  Alex dan saudaranya Stephen Kendricks telah membuat banyak film yang berbau Kristen. Di antaranya, Flywheel, Fireproof, Courageous, dan tahun 2015 di bulan Agustus nanti akan ada film barunya yang berjudul War Room! Di samping itu, Alex Kendrick pun sempat membintangi film Moms' Night Out tahun 2014 yang pernah masuk bioskop di Indonesia. Film ini jelas-jelas berbau Kristen karena Alex sendiri memerankan sebagai gembala sidang dalam film tersebut dan cerita film ini semuanya berbau komunitas dalam gereja. 

Dalam dunia musik. Wow kalau dalam dunia yang satu ini jelas sudah banyak sekali anak Tuhan yang dipakai dengan luar biasa. Beberapa contoh dari sekian banyak anak Tuhan yang berkecimpung dalam dunia musik adalah Daniel Sigarlaki dan Yesaya (Echa) Soemantri yang langganan menjadi pemusik di Indonesian Idol. Bahkan salah satu pemenang Idonesian Idol yang saya sangat suka suaranya adalah seorang anak Tuhan yang bernama Regina Ivanova. Salah satu penulis lagu Kristen yang bernama Sidney Mohede pun pernah mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional, karena lagunya yang berjudul "Hosanna" memberi andil dalam album Israel Houghton yang bertajuk "Love God, Love People". Album tersebut telah menyabet piala di kategori Best Gospel Album dalam ajang penghargaan musik paling bergengsi di dunia, Grammy Awards!

KONKLUSI

Jika dibahas satu-persatu pasti artikel ini akan butuh waktu yang sangat panjang. Intinya adalah anak Tuhan sudah banyak yang sadar bahwa dirinya diciptakan untuk suatu tujuan tertentu. Tentu salah satu tujuan utamanya adalah memberi dampak kepada dunia dengan cara menularkan kekudusan yang diajarkan oleh firman Tuhan ke segala aspek kehidupan manusia. Karena kenyataannya, "gerakan setan" pun juga sedang berusaha memberi dampak kepada dunia dengan caranya. Untuk itu kita sebagai anak Tuhan jangan mau ketinggalan! Jangan abaikan kekudusan hidup dan kecakapan diri! Gunakanlah kecakapanmu untuk menjadi garam di tengah dunia! Pakailah cara yang kreatif untuk menjadi dampak! Tularkanlah ciri khas orang Kristen, yaitu tetap hidup kudus di dunia yang tidak kudus!

Saturday, July 18, 2015

Siap Menerima Mujizat - Kisah Para Rasul 3:1-6


Banyak orang Kristen mengharapkan, supaya mujizat terjadi di dalam kehidupannya, namun acap kali mujizat tidak terjadi, karena ada hal-hal yang menghalanginya. Salah satu halnya adalah kebiasaan yang lama! Dalam Kis 3:2 ditulis, " ... Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah ... " Orang yang dimaksud dalam ayat itu adalah, orang yang lumpuh sejak lahirnya. Sekalipun orang ini lumpuh, ia memiliki teman-teman atau keluarga yang baik, karena tiap hari orang lumpuh ini digotong atau diusung oleh teman-temannya atau keluarganya. Memang tidak tertulis kata "teman" atau "keluarga" dalam ayat tersebut, namun jika bukan temannya atau keluarganya, siapa lagi yang akan membantu orang lumpuh ini? Bagi mereka yang cacat fisik saat itu, dianggap najis secara ritual, sehingga tidak boleh masuk dalam Bait Tuhan. Namun mereka boleh duduk dekat gerbang, sambil meminta sedekah. Jadi mungkin saja teman yang membantunya adalah sesama orang yang cacat fisik. 

Yang menarik dari ayat yang kita sudah baca adalah, tidak ada keinginan orang lumpuh ini untuk sembuh, keinginannya hanya uang, tentunya untuk membiayai kebutuhan hidupnya. Mungkin saja dia tidak mengharapkan kesembuhan, karena hidupnya sudah terlalu enak. Bayangkan saja, setiap hari ada orang-orang yang mau menggotongnya. Lalu tanpa harus bekerja keras, ia bisa mendapatkan uang hanya dengan bermodalkan tangan yang meminta sedekah. Mengingat orang ini lumpuh sejak lahir, berarti ia butuh waktu yang lama untuk mengalami mujizat, karena tidak ada perubahan hidup yang signifikan. Sekalipun lumpuh, seharusnya ia bisa bekerja menghasilkan uang dengan berbagai cara.

Mungkin kita belum mengalami mujizat, karena kita masih seperti orang lumpuh itu, yang hidupnya sudah terlalu enak dengan kebiasaan yang lama. Jika kita ingin mengalami mujizat, sejatinya kita harus mengubah kebiasaan yang lama terlebih dahulu. Masalahnya adalah, apakah kita siap meninggalkan kebiasaan atau cara hidup kita yang lama?

Jika kita berdoa minta anak kepada Tuhan, masalahnya adalah, apakah kita siap jam tidurnya diganggu? Karena mengurus bayi, berarti harus siap bangun kapan saja. Jika kita berdoa minta naik jabatan, masalahnya adalah, apakah kita siap mengemban tanggung jawab yang lebih besar? Karena naik jabatan, berarti harus datang lebih pagi, pulang lebih malam. Bahkan mungkin waktu libur akan diganggu. Jika kita berdoa supaya ada perubahan besar di Indonesia, masalahnya adalah, apakah kita siap menaati setiap peraturan yang ditetapkan pemerintah? Jangan-jangan selama ini kita yang berdoa minta perubahan di Indonesia, tapi kita juga yang sering melanggar aturan yang telah ditetapkan, seperti membuang sampah sembarangan, menyogok aparat, tidak mematuhi rambu lalu-lintas, dll. Ingatlah, bahwa mujizat juga butuh perubahan hidup! Kita harus memaksakan diri untuk mengubah kebiasaan yang lama, supaya kita mengalami mujizat yang lebih besar!  

Tidak akan ada perubahan jika kita masih memakai dengan cara yang lama.

Friday, July 17, 2015

Siapa Korban Perceraian? - 1 Korintus 7:10-11



Fang-Fang adalah seorang anak remaja yang supel, namun memiliki masa lalu yang kelam. Ia adalah salah satu anak korban perceraian. Bila ia bergaul dengan teman-teman sekolahnya, ia suka malu bila mereka sudah berbicara tentang keluarga, karena kedua orang tua Fang-Fang sudah bercerai. Sebagai orang tua acap kali kita egois, kita lupa perasaan anak kita bila sedang bertengkar, apalagi pertengkaran itu berujung dengan perceraian. Kita lupa, bahwa seorang anak sangat membutuhkan kedua orang tuanya semasa pertumbuhannya. 

Ada satu survei yang menghasilkan data, bahwa hampir 40% anak mengaku bahwa mereka berbohong tentang perceraian yang dialami orang tuanya. Kebohongan ini ditunjukkan dengan jawaban "baik-baik saja", ketika ditanyakan tentang perceraian orang tuanya. Alasan mereka berbohong karena mereka takut membuat marah orang tuanya. Menurut survei itu juga, ada 35% anak-anak yang mengaku dipengaruhi oleh salah satu orang tuanya untuk memusuhi pihak lainnya. Parahnya, hanya 8% dari orang tua yang mengakui pernah memengaruhi anaknya. Hasil survei ini tentunya mengecewakan, mengingat besarnya kecenderungan orang tua untuk menganggap remeh dampak perceraian mereka pada anaknya sendiri.

Menurut Pdt. Dr. Paul Gunadi, dampak perceraian yang sering dialami seorang anak adalah, pertama, anak merasa terjepit, karena ia harus memilih salah satu dari orang tuanya. Kedua, anak merasa bersalah, karena ia merasa bahwa dirinya yang menjadi penyebab perceraian orang tuanya. Ketiga, anak cenderung menjadi sangat nakal dan menjadi pembuat onar di lingkungannya. Keempat, anak mudah marah. Kelima, anak kehilangan figur otoritas, yaitu ayahnya. Keenam, anak kehilangan jati dirinya atau identitas sosialnya.

Jadi siapa korban perceraian sebenarnya? Apakah salah satu dari pasangan yang memutuskan untuk bercerai? Tentu tidak! Anak adalah korban perceraian sebenarnya. Kita suka mementingkan ego pribadi dalam suatu pernikahan, itulah sebabnya sering terjadi perceraian dalam pernikahan. Survei membuktikan, bahwa 70% orang yang bercerai mereka sebenarnya masih saling mencintai satu sama lain, masalahnya mereka tidak bisa hidup bersama lagi! Masalah dalam rumah tangga pasti akan selalu ada, bahkan tidak akan pernah berakhir sampai kita meninggalkan dunia! Sudah seharusnya kita menyelesaikan masalah tersebut, bukannya menambah masalah baru dengan perceraian. Bila ada masalah, ada baiknya pasangan suami-istri cepat mencari bantuan pada pihak ketiga, yaitu pendeta atau konselor pernikahan untuk membereskan persoalan mereka.

Ingatlah, firman Tuhan tidak memperbolehkan kita untuk bercerai! Untuk itu kita harus taati dan berusaha untuk menjaga janji nikah suci kita saat di depan altar.



Orang yang menjadikan perceraian sebagai jalan keluar adalah 
orang yang ingin mencari jalan singkat!